Beda Pendidikan dan Pengajaran Menurut Ki Hajar Dewantara

 

Pendidikan dan Pengajaran Menurut Ki Hajar Dewantara

 

Pendidikan di Indonesia memiliki peran yang sangat vital untuk mendorong kemajuan bangsa. Sistem pendidikan yang tepat akan membentuk generasi muda yang berkualitas, berwawasan luas, dan siap menghadapi tantangan masa depan. 

Berdasarkan Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003, definisi pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.

Pemerintah RI melalui Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi menetapkan peringatan Hari Pendidikan Nasional 2023 dengan tema "Bergerak Bersama Semarakkan Merdeka Belajar". Konsep Merdeka Belajar yang diterapkan saat ini sejalan dengan konsep pendidikan dan pengajaran menurut Ki Hadjar Dewantara.

Pandangan Ki Hadjar Dewantara tentang Pendidikan dan Pengajaran

Menurut Ki Hadjar Dewantara, pendidikan haruslah holistik, mencakup aspek fisik, intelektual, emosional, dan spiritual. Ia percaya bahwa pendidikan bukan hanya tentang pemberian pengetahuan akademis semata, tetapi juga melibatkan pengembangan kepribadian dan karakter individu.

Dalam konsep pendidikannya yang diterapkan di "Taman Siswa," Ki Hadjar Dewantara menekankan pentingnya pendidikan yang berbasis pada kehidupan nyata dan kehidupan sehari-hari. Ia mengusulkan agar pendidikan tidak terbatas pada lingkungan formal di dalam kelas, melainkan juga melibatkan interaksi dengan masyarakat dan lingkungan sekitar.

Ki Hadjar Dewantara menekankan pentingnya pengajaran yang memperhatikan keunikan dan kebutuhan setiap individu. Menurutnya, pendidik harus mampu mengenal peserta didiknya dengan baik dan mengajar dengan pendekatan yang sesuai, sehingga proses belajar dapat berjalan efektif dan menyenangkan.

mendidik itu perlu menyenangkan

Ki Hadjar Dewantara mengedepankan prinsip pendidikan inklusif, di mana setiap individu, tanpa memandang latar belakang, status sosial, atau kemampuan, memiliki hak yang sama untuk mendapatkan pendidikan berkualitas. Ia memperjuangkan hak pendidikan bagi semua anak, termasuk anak-anak berkebutuhan khusus dan anak yang berasal dari kelompok marginal.

Ki Hadjar Dewantara juga memperjuangkan aksesibilitas pendidikan yang merata di seluruh wilayah Indonesia. Beliau menyadari bahwa terdapat kesenjangan pendidikan antara perkotaan dan pedesaan, serta antara pulau-pulau di Indonesia. Oleh karena itu, beliau mengusulkan pembangunan sekolah-sekolah di daerah terpencil dan pengiriman guru ke daerah-daerah yang membutuhkan.

Selain itu, Ki Hadjar Dewantara mengusulkan pendekatan pendidikan yang berbasis budaya lokal. Ia menyadari pentingnya mempertahankan dan menghargai budaya serta kearifan lokal dalam proses pembelajaran. Dengan memasukkan budaya lokal ke dalam kurikulum, diharapkan pendidikan dapat lebih relevan dan bermakna bagi peserta didik.

Pandangan Ki Hadjar Dewantara tentang pendidikan dan pengajaran telah memberikan kontribusi besar terhadap perkembangan sistem pendidikan di Indonesia. Pemerintah telah menetapkan Ki Hajar Dewantara sebagai Bapak Pendidikan Nasional, serta hari kelahirannya tanggal 2 Mei diperingati sebagai Hari Pendidikan Nasional.

Sumber : https://ybkb.or.id/beda-pendidikan-dan-pengajaran-menurut-ki-hajar-dewantara

Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama