Baden Powell, sebagai Bapak Pandu Dunia kita sejak lama telah membuat proses pembelajaran yang dipusatkan pada peserta didik (ask the boys-students centered), bukan lagi berpusat pada pendidik (teacher centered).
Tentu hal tersebut mengubah pola proses pembelajaran yang juga diterapkan oleh Gerakan Pramuka bahwa pendidik bertindak sebagai fasilitator bukan lagi dominator.
Dasar ini menjadi acuan bagi para pendidik di Gerakan Pramuka dalam hal ini para pelatih untuk merumuskan bagaimana agar penyelenggaraan kursus dapat dilakukan dengan memberi pengayaan pada metode penyampaian materi kursus dan tidak terbatas pada metode ceramah.
Yaitu salah satunya untuk Kursus Pembina Pramuka Mahir Tingkat Dasar (KMD) yang bertujuan memberikan bekal pengetahuan dan pengalaman praktis membina Pramuka. Dan diharapkan ada tambahan wawasan kepramukaan yang lebih luas, serta keterampilan yang memadai untuk membina gugusdepan.
KMD mempunya sasaran terhadap para peserta yang diharapkan setelah mengikuti kursus akan mampu Memahami, menghayati dan melaksanakan AD dan ART Gerakan Pramuka; Menjelaskan tentang Kepramukaan serta perkembangannya; dan Menerapkan kepramukaan secara efektif dan efisien dalam membina Pramuka sesuai dengan golongannya.
Kemudian sasaran berikutnya adalah peserta kursus mampu Membina dan mengembangkan mental, fisik, intelektual, emosional dan sosial sesuai dengan golongannya sehingga dia mampu berperan positif dalam masyarakat lingkungannya.
Selain itu juga mampu Menerapkan kepemimpinan yang dijiwai dan bersumber pada Prinsip Dasar Kepramukaan dan Kode Kehormatan Pramuka; serta Mengelola Program Kegiatan Peserta Didik (Prodik) sesuai dengan golongannya dan mengelola satuannya.
Untuk bisa mencapai tujuan dan sasaran tersebut, tentu KMD mempunyai metode pembelajaran atau pengajaran tertentu kepada para peserta kursus, yaitu dengan pendekatan andragogi, berfokus pada pembelajaran diri interaktif progresif dengan melibatkan peserta secara langsung dalam proses pembelajaran.
Setidaknya ada 18 metode yang bisa digunakan untuk mencapai tujuan dan sasaran dari KMD yang dilakukan,
- Dinamika kelompok
- Diskusi kelompok
- Curah gagasan
- Metta Plan (Country Fair)
- Studi kasus
- Kerja kelompok
- Demonstrasi
- Bermain peran
- Presentasi
- Bola salju (Snow Balling)
- Debat
- Fish Bowl
- Class Students Have
- Simulasi
- Base Method
- Berbagai kegiatan praktek (kesiagaan, kepenggalangan, kepenegakan, kepandegaan, scouting skill, dan permainan)
- Open Forum
- Rencana Tindak Lanjut (RTL)/Action Plan
Metode-metode tersebut tertuang dalam panduan KMD yang diterbitkan melalui Surat Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor 200 tahun 2011.
Sementara itu, untuk mengakomodir metode-metode yang digunakan pada pelaksanaan kursus, juga diperlukan rencana pembelajaran yang selalu menggunakan pendekatan andragogi, serta strategi pembelajaran dilakukan dengan cara “Do-Look-Learn”.
sumber : https://pramukadiy.or.id/mari-simak-kembali-tujuan-sasaran-dan-metode-kmd/